Sodaraku yg budiman,seiring berlalunya zaman dari masa kenabian semakin mahal dan berharga nilai sebuah kebenaran.
Sejak munculnya aliran2 sekte2 sesat paham dan ajaran2 baru diatas
agama islam ini. Maka perpecahan pun tdk bisa dihindari sehingga kaum
muslimin terutama yg awam saat ini kebingungan,manakah yg harus diikuti?
Krn stiap kelompok mengaku dirinyalah yg paling benar,dan semuanya
mengaku mengikuti Al-qur'an dan sunnah Nabi shollalahu'alaihi wasallam.
Tentang perpecahan umat ini,14 abda silam Rasululloh menjelaskan dlm sabdanya:
"Telah berpecah belah agama yahudi menjadi tujuh puluh satu
golongan,dan agama nashrani menjadi tujuh puluh dua golongan.Dan akan
terpecah belah ummatku menjadi tujuh puluh tiga golongan,semuanya berada
dineraka kecuali satu.Para sahabat bertanya: "siapakah mereka wahai
Rasululloh?",kemudian Rasululloh shollallahu'alaihi wasallam bersabda:
"Mereka adalah seperti apa yang aku dan para sahabatku pada hari ini"(Hr.Abu dawud).
Setelah kita mengetahui keadaan umat ini yg terpecah belah dlm berbagai
kelompok,maka kita berharap agar terhindar dari paham2 aneh ritual2
sesat dan menyimpang dgn memperhatikan hal2 berikut ini:
1.Berpegang teguh terhadap AL-QUR'AN dan Sunnah nabi shollallahu'alaihi wasallam.
Sesungguhnya kesesatan penyimpangan2 akan bisa dihindari dgn menjadikan Al-qur'an dan sunnah Nabi sebagai pedoman hidup kita.
Rasululloh bersabda:
"Telah aku tinggalkan dua perkara yang jika kalian berpegang teguh
kepadanya tidak akan tersesat selama-lamanya,yaitu: Kitabulloh
(al-qur'an) dan sunnah Rasul-Nya"(Hr.malik).
Termasuk bagian
berpegang teguh kpd Al-qur'an dan As-sunnah adalah mengembalikan semua
perselisihan yang ada kepada Alloh dan Rasul-Nya.
Alloh ta'ala berfirman:
"Kemudian apabila kalian berselisih pendapat terhadap sesuatu maka
kembalikanlah ia kepada Alloh (Al-qur'an) dan Rosul
(sunnahnya)"(Qs.An-nisa:59).
Al-imam asy-syaukani rohimahulloh
berkata: "Maksud dari mengembalikan perkara yg diperselisihkan kpd Alloh
dan Rosul-Nya adalah dlm perkara agama,bukan perkara dunia.Kembali
kepada Alloh adalah kembali kpd Al-qur'an dan kembali kpd Rasul-Nya
adalah kembali pada sunnah yang suci setelah wafat beliau,adapun semasa
hidup beliau adalah bertanya langsung kpd beliau shollallahu'alaihi
wasallam"(Fathul qodir juz 2 hal:768).
2.Mengikuti cara beragama para sahabat Nabi shollallahu'alaihi wasallam.
Sahabat nabi adalah generasi terbaik umat ini,mereka hidup mendampingi
Nabi.sehingga patut bagi kita untuk mengikuti jejak mrk dlm hal
aqidah,ibadah,akhlak,manhaj,mu'amalah dan lainnya.
Alloh ta'ala berfirman:
"Dan barang siapa menentang Rasul (muhammad) setelah jelas kebenaran
baginya dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin,Kami
biarkan dia dalam kesesatan yang telah dilakukannya itu dan kami
masukkan dia kedalam neraka jahannam dan itulah seburuk-buruk tempat
kembali"(Qs.An-nisa:115).
Para ulama menafsirkan kata "orang-orang
mukmin" pada ayat tersebut adalah para sahabat Nabi,krn tidak ada orang
mukmin pada saat ayat tersebut turun kecuali para sahabat nabi
shollallahu'alaihi wasallam,dan juga tdk ada generasi yg mendapatkan
jaminan keridhoan Alloh ta'ala selaiin mereka.
Alloh ta'ala berfirman:
"Dan orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk islam)
diantara orang-orang muhajirin dan anshor dan orang-orang yang mengikuti
mereka dengan baik,Alloh ridho terhadap mereka dan mereka pun ridho
terhadap Alloh"(Qs.At-taubah:100).
Para ulama brargumen dgn ayat
tersebut bhw mengikuti jalan mrk adalah wajib.krn itu tdk boleh
seorangpun menyelisihi apa yang sudah menjadi kesepakatan para sahabat
nabi.
Nabi menganjurkan kita untuk berpegang teguh dgn sunnah mereka
serta menggigitnya dgn erat,siapa saja yg tdk mengikuti jalannya maka
akan tersesat.
Rasululloh shollallahu'alaihi wasallam bersabda:
"Wajib atas kalian berpegang teguh dengan sunnahku dan sunnah khulafaur
Rosyidin yang mendapatkan petunjuk sesudahku. Gigitlah erat-erat dengan
gigi geraham kalian,dan berhati-hatilah kalian dalam perkara yang baru
(dalam hal agama) karena setiap hal yang baru dalam agama adalah
sesat"(Hr.Ahmad,tirmidzi,dan ibnu majah).
Ibnu rojab Al-hambali berkata:
"Dalam hadits ini terdapat perintah ketika terjadi perpecahan dan
perselisihan untuk berpegang teguh dengan sunnah Nabi dan sunnah
khulafa'urrosyidin sepeningal beliau.Sunnah adalah jalan yang
ditempuh,hal itu mencakup berpegang teguh dengan apa yang dianut oleh
Nabi dan sahabatnya berupa keyakinan,amalan dan ucapan"(jami'ul ulum wal
hikam hal:434).
Maka setelah kita mengetahui wajibnya berpegang
teguh kpd AL-QUR'AN dan Sunnah serta mengikuti cara pandang para sahabat
nabi dlm memahami kedua hal tersebut sungguh tidak layak bagi siapapun
untuk melangkahi atau lancang membikin aturan ritual2 baru atau
mendahulukan hawa nafsunya dlm beraqidah,ibadah,akhlak,manhaj,dan
muamalah.