Sebelum menciptakan manusia, Allah سبحانه و
تعالى telah terlebih dahulu menciptakan AQAL dan NAFSU, tertera dalam
kitab Durratun Nasihin karangan Syech Ustman bin Hasan as-Syakir, dalam
hadist qudsi di sebutkan, Saat Allah سبحانه و تعالى menciptakan Aqal,
Allah سبحانه و تعالى mengajukan pertanyaan pada Aqal,
Yaa ayyuhal aqli, man anta wa man ana?
Wahai Aqal, siapakah kamu dan siapakah Aku?
Ketika menerima pertanyaan , “Siapa kamu dan siapa Aku?” aqal menjawab
“Ana A’bdun wa anta Rabbun.” saya hamba-Mu Dan Engkau Tuhanku..
Di sisi lain, saat Allah سبحانه و تعالى menciptakan Nafsu, dan di
ajukan pertanyaan yang sama, nafsu menjawab, Ana ana wa anta anta, Aku
ya aku, dan kamu ya kamu, lantas Allah سبحانه و تعالى memasukkan ke
neraka panas selama 1000 tahun, setelah itu nafsu di tanya lagi, namun
tetap gak kapok juga dengan menjawab hal yang sama, lantas di masukkan
ke neraka dingin selama 1000 tahun, setelah itu di tanya lagi, tetap
juga sama jawabannya, lalu di masukkan ke neraka lapar selama 1000
tahun, lalu di angkat dan di tanya lagi, baru menjawab Ana abdun wa Anta
Robbun.
Aqal adalah makhluq suci dengan fithrah Illahi, Aqal itu ibarat kusir yang mengendalikan nafsu.
Di manakah letak Aqal dan nafsu?
Aqal dan nafsu itu terletak di dalam QOLBU, qolbu dalam arti jasmani
adalah organ jantung manusia, di terangkan dalam hadist nabi riwayat
muslim,
Nabi bersabda : Ketahuilah, sesungguhnya dalam jasad
terdapat segumpal daging, apabila dia baik maka jasad tersebut akan
menjadi baik, dan sebaliknya apabila dia buruk maka jasad tersebut akan
menjadi buruk, Ketahuilah segumpal daging tersebut adalah 'Qolbu' ". (
Hadis Riwayat Bukhori ).
Qolbu dalam bahasa arab artinya jantung,
menurut Imam Al-ghozali, perenungan itu dilakukan mulai dari qolbu yang
berpusat di dada, bukan dilakukan melalui pemikiran (al-fikri) dalam
otak kepala..
Firman Allah :
أَفَلَمْ يَسِيرُوا فِي
الْأَرْضِ فَتَكُونَ لَهُمْ قُلُوبٌ يَعْقِلُونَ بِهَا أَوْ آذَانٌ
يَسْمَعُونَ بِهَا ۖ فَإِنَّهَا لَا تَعْمَى الْأَبْصَارُ وَلَـٰكِن
تَعْمَىالْقُلُوبُ الَّتِي فِي الصُّدُورِ
Afalam yasiiruu fii
l-ardhi fatakuuna lahum quluubun ya'qiluuna bihaa aw aatsaanun
yasma'uuna bihaa fa-innahaa laa ta'maa l-abshaaru walaakin ta'maa
lquluubullatii fii shshuduur [22:46]
Maka apakah mereka tidak
berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai qolbu, dengan itu mereka
dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat
mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang
buta, ialah qolbu yang di dalam dada. (QS. Al-hajj 22:46)
Di
jelaskan pada ayat di atas, bahwa qulub atau qolbun itu letaknya fis
shuduur, di dalam dada, dan yang ada di dada itu adalah jantung (heart),
bukan hati / liver, yang berada di bawah dada, di atas perut.
Dalam
alqur'an di jelaskan.. Bahwa sesungguhnya ILMU itu letaknya di jantung
qolbun fis shuduur, ilmu itu mencakup Aqal dan Nafsu.
Dalam jantung, ada syaraf-syaraf yang bersambung ke otak.
Otak ada dua bagian, yaitu otak kanan yang disebut EQ, tempat syaraf
emosional, seperti marah, sedih, senang, takut, dll. DI sinilah yang
menghubungkan dengan NAFSU yang berpusat di jantung.
Yang kedua
yaitu otak kiri yang menghubungkan syaraf memory, kecerdasan, berfikir,
daya ingat, rasional, yang disebut IQ pusat intelegensi, di sinilah
PUSAT AQAL yang berhubungan dengan syaraf di jantung.
Jantung bukan
sekedar pemompa energy yang berupa darah menuju ke otak, sebab jantung
adalah pusat segala energy yang ada, detakan jantung itu tidaklah
bekerja otomatis, tapi di kendalikan oleh Sang Maha Pengendali.
Saat
manusia menforsir daya otak kiri-nya, maka jantung bereaksi, begitu
juga jika perasaan cinta, benci, senang, sedih, di otak kanan bangkit,
maka akan bereaksi pada jantung.
Imam ghozali berpendapat dengan
dasar ayat alqur'an di atas, bahwa ILMU itu bukan di otak, tapi di dalam
qolbu, penglihatan itu bukan pada mata, tapi di dalam qolbu,
pendengaran itu bukan pada telinga, tapi di dalam qolbu, pembicaraan itu
bukan pada mulut, tapi di jantung qolbu haqiqotun..
Otak, mata,
telinga, mulut, itu hanyalah peralatan yang berupa RAGA, yang di
kendalikan oleh AQAL dan NAFSU yang terletak dalam JANTUNG QOLBU.
Lalu apakah RUH itu??
وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الرُّوحِ ۖ قُلِ الرُّوحُ مِنْ أَمْرِ رَبِّي وَمَا أُوتِيتُم مِّنَ الْعِلْمِ إِلَّا قَلِيلًا
wayas-aluunaka 'ani rruuhi quli rruuhu min amri rabbii wamaa uutiitum mina l'ilmi illaa qaliilaa [17:85]
Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh itu termasuk
urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan
sedikit".(QS. al-isra 85)
Alqur'an sendiri telah menegaskan,
bahwa Ruh itu adalah urusan-Nya, Kita tidak tahu melainkan sedikit,
sedikit bagi Allah سبحانه و تعالى akan pengetahuan manusia.
Ruh ibarat Energi, ruh dalam lafadz arab, berasal dari kata "riih" رياح yang maknanya angin.
Dalam ilmu pengetahuan eksak, gerakan angin itu terjadi karena reaksi
energi elektromagnetic, yang terus bergerak, energi elektromagnetic ini
dalam unsur atom di sebut elektron yang kita rasakan sebagai energi
aliran listrik.
Dan ternyata, tiada satupun profesor di dunia yang
dapat menjelaskan apakah listrik itu dengan paten, seperti halnya tiada
seorang ulama' yang dapat menjelaskan apakah ruh itu.
Yang kita
tahu, hanyalah sebatas pengertian bahwa, ruh itu adalah energi yang
dapat menghidupkan benda organik, sedangkan listrik itu adalah energi
yang dapat menghidupkan benda anorganik.
Jadi, ruh itu bukanlah seperti di film atau gambar, yang berbentuk bayangan, atau asap, sungguh berlepas diri tentang hal itu.
Begitu juga listrik, bukan lah petir yang berapi, terang, seperti dalam
gambar, itu hanyalah reaksi percikan api, yang panas, sedangkan listrik
sendiri tidak berwarna, tidak terlihat, juga bukan kalor atau panas.
KESIMPULANNYA:
RAGA itu di kendalikan oleh AQAL dan NAFSU yang terletak dalam QOLBU
yang dapat hidup karena ada RUH dengan KUASA الله سبحانه و تعالى
Wallahu'alam Bisshowab.