Ilmu Allah Menurut Al Qur’an dan Hadist Yaqin
kita kepada Allah….
Bismillahirohmanir rohim Bahwa Makhluq
ini tidak kuasa, tapi Allah yang maha kuasa! Belajar diwajibkan
untuk semua muslimin dan muslimat (hadits). Tapi Hakikatnya ilmu
datang dari Allah bukan dari Belajar.
Begitu pula rezeki
datang bukan dari kerja kita.! Kita Belajar karena perintah Allah
dan Sunnah Nabi. Jika Allah kehendaki, dengan belajar – Allah
berikan ilmu Jika Allah kehendaki, dengan belajar – tapi Allah tidak
berikan ilmu Jika Allah kehendaki, tanpa belajar pun – Allah
berikan ilmu Laailaha illallah Belajar itu makhluq, Allah yang
kuasa
Kata laduni dipetik dari ayat Allah yang berbunyi:
“Dan kami telah ajarkan kepadanya (Nabi khidhir) dari sisi Kami suatu
ilmu”. (Al Kahfi: 65)
ilmu laduni /ilmu mauhub merupakan salah
satu ilmu yang harus dimilki oleh orang yang ingin menjadi ahli tafsir
alqur’an. Disamping harus mengusai cabang ilmu lainnya seperti ilmu
1.lughah, 2 nahwu, 3 saraf, 4 balaghah, 5 isytiqoqo,
6 ilmu alma’ani, 7 badi’, 8 bayan, 9 fiqh, 10
aqidah, 11 asbabunuzul, 12 nasikh mansukh, 13 ilmu
qiraat, 14 ilmu hadits, 15 usul fiqah ( hukum-hukum furu’) dan
ilmu mauhub ( fadhilah alqur’an, syaikh maulana zakariyya).
Ilmu ini adalah karunia khusus dari Allah swt. “man ‘amila bimaa
‘alima waratshullahu ‘ilma maa lam ya’lam” Artinya : Nabi SAW
bersabda :” BARANGSIAPA YANG MENGAMALKAN ILMU YANG IA KETAHUI MAKA
ALLAH AKAN MEMBERIKAN KEPADANYA ILMU YANG BELUM IA KETAHUI”
Perkara ini telah dijelaskan oleh sayyidina ‘ali ra. saat beliau
menjawab pertanyaan orang ramai, “apakah beliau telah mendapatkan ilmu
khusus atau wasiat khusus dari Rasulullah saw. yang hanya diberikan
kepada beliau dan tidak kepada orang lain?”
Hazrat ‘ali ra.
menjawab :” Demi Tuhan yang telah menciptakan surga dan jiwa-jiwa, aku
tidak pernah mendapat apa-apa selain daripada ilmu yang Allah berikan
kepada seseorang untuk memahami alqur’an!”
ibnu abi dunya rah.
berkata bahwa pengetahuan daripada Al-quran dan apa-apa yang didapati
daripada alqu’an begitu luas daripada alqur’an. Seorang pentafsir
harus mengetahui cabang ilmu yg disebutkan diatas. Tafsiran orang yang
tidak mahir dalam ilmu-ilmu ini adalah termasuk tafsiran bil-rakyi
(tafsir menurut fikiran sendiri) yang hal ini DILARANG OLEH SYARA’. Para
sahabat ra. mendapat ilmu bahasa arab secara tabii dan ilmu-ilmu lain
mereka dapati langsung dari ilmu kenabian (nabi SAW).
Nabi SAW
bersabda :” Barang siapa yang berfatwa dalam masalah agama, tanpa ada
ilmu maka baginya laknat Allah, malaikat dan manusia seluruhnya ” (HR.
Imam suyuti).
Jadi Ilmu laduni = ilmu dari Allah asbab hasil
amal…karena Allah telah tunjukan cara mendapatkannya pada kita.
ilmu laduni dan cara/jalan untuk mendapatkannya didalam ALQU’AN DAN
HADITS :
1. TAKUT KEPADA ALLAH kitab alhikam, syaikh ibnu
athoillah alasykandary (kepala madrasah alazhar-asyarif abad 7 hijriah)
menyebutkan nukilan ayat dari alqur’anulkarim :
“wataqullaha
wayu’alimukumullah” (Qs. Al baqarah ayat 282) artinya : “Takutlah
kepada Allah niscaya Allah akan mengajari kalian“ (Qs. Al baqarah ayat
282)
Sifat takut/tunduk/patuh hanya kepada Allah, sangatlah
mulia. Bukan saja ilmu laduni yang Allah beri tapi Allah akan tundukan
semua makhluq padanya bahkan para malaikatpun akan berkhidmad dan
senantiasa membantunya (atas izin Allah), sebagai mana maksud dari
haidts nabi SAW :
Nabi saw bersbda : “man khofa minallahi
khofahu kulla syai waman khofa ghoirallah khofa min kulli syai”
artinya : “Barang siapa yang takutnya hanya kpd Allah maka Smua makhuq
akan takut/tunduk padanya. Barangsiapa takut/tunduknya kpd selain Allah
maka semua makhluq akan (menjadi asbab) ketakutan baginya “
Lihatlah kisah-kisah salafushalih kita, bagaimana pasukan dakwah
sahabat berjalan diatas air melintasi sungai tigris irak, pasukan dakwah
sahabat yang berjalan melintasi laut merah, mu’adz bin jabal ra shalat 2
rekaat maka gunung batu yang besar terbelah dua-membuka jalan untuknya,
para sahabat terkemuka boleh mendengarkan dzikir benda-benda mati (roti
dan mangkuk) .
Abu dzar alghifary ra. atas perintah khalifah
umar ra., beliau ditugaskan utk memasukan kembali lahar gunung berapi
yang sudah keluar dari kawahnya. maka atas izin Allah, lahar panas tsb
masuk kembali ke kawah gunung tsb (hayatushabat).
Abdullah
atthoyar ra. boleh terbang seprti malaikat yang punya sayap, maka ketika
ditanya oleh rasulullah, apa yang menjadi asbab Allah berikan karomah
tersebut, maka beliau menjawab ” saya pun tidak tahu, tapi mungkin
karena aku dari sebelum saya masuk islam sampai sekarng pun saya tidak
pernah minum khamr, …dst”.
2. MENGAMALKAN ILMU YANG DIKETAHUI
sebuah hadits shohih menyebutkan bahwa nabi muhammad saw bersabda :
“man ‘amila bimaa ‘alima waratshullahu ‘ilma maa lam ya’lam”
Artinya : Nabi SAW bersabda :” BARANGSIAPA YANG MENGAMALKAN ILMU YANG IA
KETAHUI MAKA ALLAH AKAN MEMBERIKAN KEPADANYA ILMU YANG BELUM IA
KETAHUI”
3. TIDAK MENCINTAI DUNIA ‘alammah suyuti rah.
berkata :“kamu menganggap bahwa ilmu mauhub adalah diluar kemampuan
manusia. Namun hakikatnya bukanlah demikian, bahkan cara untuk
menghasilkan ilmu ini adalah dengan beberapa asbab. Melalui ini Allah
swt. telah menjanjikan ilmu tersebut. Asbab-asbab itu adalah seperti :
beramal dengan ilmu yang diketahui, tidak mencintai dunia dan
lain-lain….”
Sebagaimana dalam sebuah hadits, bahwa Nabi SAW
bersabda yang artinya : “Barang siapa yang zuhud pada dunia (tidak cinta
dunia), maka akan Allah berikan kepadanya ilmu tanpa Belajar”
(Fadhilatushaqat).
4. Berdoa Semua itu datang bagi Allah,
maka Rasulullah mencontohkan kepada kita agar senantiasa berdoa agar
diberikan ilmu dan hidayah dari Allah swt.
Untuk menumbuhkan
rasa takut pada Allah dengan dzikir Untuk menumbuhkan zuhud pada
Allah dengan mujahadah
Sedangkan Doa akan diterima jika kita
ikhlash….. Untuk itu kita harus belajar dan dibimbing oleh guru-guru
yang mursyid.
5. Berdakwah Jika kita berdakwah (amr bil
ma’ruf wa nahya ‘anil munkar) atau mengajak kepada kebaikan dan mencegah
kemungkaran maka Allah akan berikan kepada kita ‘ilm wa hilm (’ilmu dan
kelembutan hati) langsung dari qudrat Allah swt.
Sebagaimana
dalam hadits qudsi (kurang lebih maknanya) tatkala Allah menceritakan
keutamaan umat akhir zaman kepada Nabi isa as., mereka memakai sarung
pada perut-perut mereka, jika mereka berjalan di tanah rata mereka
berdzikir “alhamdulillah”, ditanah yang menanjak mereka berdzikir
“allahuakbar” ,jika berjalan ditanah yang menurun mereka berdzikir
“subhanallah” dan mereka mengajak kepada kebaikan dan mencegah
kemungkaran (berdakwah) , sedangkan mereka bodoh (tidak punya
banyak ilmu) dan kasar (tidak hilm)
maka Nabi isa as. bertanya :
“Bagaimana mereka akan berdakwah padahal mereka tidak punya ‘ilm dan
hilm(kelembutan hati)?
Maka Allah firmankan :”Aku sendiri yang
akan memberikan kepada mereka ilm dan hilm” (Muntakhob ahadits)
ilmu laduniadalah karunia khusus/khas bagi hambanya, terlebih bagi
mereka yang telah ma’rifat. Orang yang telah ma’rifat akan
mendapatkan segala-galanya karena tidak ada keinginan dunia dalam
hatinya.
Nabi SAW bersabda : “man wajadallah wajada kulla syai,
man faqadallah faqada kulla syai” artinya : Barang siapa kenal
kepada Allah maka ia akan mendapatkan segala-galanya
Barang
siapa yang kehilangan Allah (tidak kenal Allah) maka ia kehilangan
segala-galanya.” Dalam kitab kimiyai saadat, bahwa ada tiga
jenis manusia yang tiadak akan bisa memahami alqur’an :
Pertama
: Seorang yang tidak memahami bahasa arab
Kedua : Orang yang
berkekalan dengan dosa-dosa besar dan bid’ah. Ini karena dosa dan amalan
bid’ah itu akan menghitamkan hatinya yg menyebabkan dia tidak mampu
memahami alqur’an.
ketiga : Orang yang yakin hanya terhadap
makna-makna dhahir saja dalam hal-hal aqidah (mengambil makna dhohir
dari ayat/hadits mutasyabihat, aqidahnya bermasalah: mu’tazillah,
mujasimmah dsb). Perasaanya tidak dapat menerima apabila dia membaca
ayat alqu’an yang bertentangan dengan keyakinannya itu. Orang yang
demikian tidak akan bisa memahami alqur’an.