Mau Pasang Iklan, Hub Biro Iklan, Aulia Advertising, Telp 0813 8468 1151
Aulia PROPERTY,MEMASARKAN BALE PERIGI, PURI SINAR PAMULANG, PESONA ALAM CIPUTAT, CLUSTER Tsb Ready Stock Telp 081384681151

Menyelenggarakan Umrah Dan Haji Plus

Menyelenggarakan Umrah Dan Haji Plus
Spesialis cetak/sablon spanduk kain promosi,SPANDUK KAIN Dwitama Advertising Benda Baru, Pamulang, Tangsel Telp, 0856 7386 103, 0813 8468 1151

Rabu, 14 Maret 2018

MEMBONGKAR OTAK LIBERAL : SARANG PELACUR INTELEKTUAL



MEMBONGKAR OTAK LIBERAL :
SARANG PELACUR INTELEKTUAL

Oleh Ahmad Sastra

Secara etimologi, liberalisme (dalam bahasa inggris Liberalism) adalah derivasi dari kata liberty (dalam bahasa inggris) atau liberte (dalam bahasa Perancis) yang berarti “bebas”.

Adapun secara terminologi, para peneliti mengemukakan bahwa liberalisme adalah terminologi yang cukup sulit untuk didefinisikan. Hal itu karena konsep liberalisme yang terbentuk tidak hanya dalam satu generasi, dengan tokoh pemikiran yang bermacam-macam dan orientasi yang berbeda-beda.

Namun demikian pemikiran liberal adalah bagian dari perang pemikiran [ghozwul fikr] yang dilancarkan Barat untuk meruntuhkan Islam melalui imperialisme epistemologi. Karena itu tujuan utama liberalisme adalah meeruntuhkan sendi-sendi pemikiran Islam.

Ideologi sekuler Barat adalah sumber berkembangnya pemikiran liberal melalui gerakan misionarisme dan orientalisme. Mereka sangat paham betapa sulitnya mengalahkan Islam. Akhirnya mereka menggunakan agen-agen muslim untuk menyebarkan pemikiran liberal agar lebih mudah untuk merusak Islam  dari dalam.

Muslim yang memuja dan mengadopsi pemikiran liberal adalah pelacur intelektual. Bisa jadi hal ini dilakukan sebagai balas budi atas tuannya yang telah menyekolahkan atau bisa jadi karena kebodohannya. Hal lain yang bisa jadi juga menjadi faktor adalah adanya benih-benih kemunafikan dalam dirinya.

Liberalisme menuhankan kebebasan tiada batas. Liberalisme terus berusaha merusak kaum muslimin dengan serangan pemikiran yang melumpuhkan pilar-pilar fundamental Islam. Dengan logika hermeneutik, nilai-nilai fundamental Islam dirusak dan diracuni.

Dalam pemikiran liberal yang halal dianggap haram dan yang haram justru dianggap halal dengan berbagai apologi ngawur. Dalam pemikiran liberal, penghinaan terhadap Rasulullah dianggap sebagai kebebasan berekspresi, pembelaan terhadap Islam dianggap sebagai radikalisme.

Logika-logika ngawur dan dangkal selalu ditujukan untuk merusak nilai-nilai Islam yang mulia dengan tujuan  menanamkan nilai-nilai Barat yang amoral. Lebih ironis lagi karena yang berfikir liberal justru agen-agen Barat yang beragama Islam.

Ketika oleh Allah, Islam disebut sebagai satu-satunya agama yang benar, maka orang liberal akan berkata sebaliknya. Padahal Allah dengan jelas menyebutkan dalam firmanNya Surat Ali Imran ayat 85, “Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi”

Ketika Allah katakan surga hanya bagi mukmin dan muslim, maka orang liberal akan berkata sebaliknya. Mereka katakan bahwa surga adalah untuk semua agama, seolah merekalah yang bisa menjamin siapa saja yang akan masuk surga. Edan.  Begitulah genetis otak liberal, selalu melawan Allah dengan nafsunya yang dangkal tanpa pijakan yang jelas.

Otak liberal mengatakan bahwa jika hanya kaum muslim saja yang masuk surga, maka mereka tak akan betah, karena tak ada temennya. Edan. Padahal Allah berfirman dalam Surat Al Kahfi ayat 107 dan 108,”Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal, mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin berpindah daripadanya.”

Ketika Allah katakan bahwa Islam adalah sempurna meliputi seluruh aspek kehidupan dari doa masuk toilet hingga konsep negara Islam, maka orang liberal berkata sebaliknya. Begitulan genetis otak liberal, selalu menolak formalisasi syariah dalam negara. Padahal fakta sejarah menunjukkan bahwa Rasulullah adalah kepala negara Islam madinah.

Oleh otak liberal kesempurnaan dan kebaikan Islam justru difitnah, dicaci dan dihina. Hukum-hukum Islam yang berasal dari Allah Yang Maha Adil mereka anggap buruk dengan apologi sampah dan tidak ilmiah. Dengan pendekatan tafsir bible hermeneutika, mereka rusak al Qur’an. Begitulah watak otak liberal, selalu membeci Islam dengan logika kacau dan amburadul.

Apa saja yang berasal dari kebenaran Islam, bagi otak liberal harus dilenyapkan. Otak liberal mengalami Islamophobia.  Istilah negara Islam, politik Islam, pendidikan Islam, budaya Islam, ekonomi Islam, dan kehidupan Islam adalah istilah-istilah yang paling dibenci oleh otak liberal.

Liberalisme, sekulerisme, pluralisme, feminisme, multikulturalisme, moderatisme, permisifisme, materialisme, hedonisme dan isme-isme lainnya adalah produk pemikiran Barat yang bertentangan dengan Islam 100 persen.

Memang otak liberal itu selalu mendapat asupan pemikiran yang bertentangan dengan Islam. Selain itu gerakan liberalisme ini didukung oleh dana yang sangat besar. Jika dana tak lagi mengalir, biasanya otak liberal mulai lunglai, sebab semangat otak liberal beriringan dengan asupan perutnya dari tuannya.

Bagi otak liberal, kegelapan dan kesesatan adalah kebenaran, sementara kebenaran adalah kegelapan dan kesesatan. Sebab otak liberal memang dikonstruk untuk membenci dan merusak Islam. Maka otak liberal pantas disebut sebagai pelacur intelektual, jika tidak ingin disebut lebih hina dari itu.
[AhmadSastra,KotaHujan, 14/03/18 : 14.00 WIB].
Pengobatan Karomah Wali


Menyembuhkan Insyaallah Penyakit Medis dan Non Medis, 
1, Rukiyah 
2. Bekam 
3. Totok Syaraf, 

4. Totok Aura wajah, dll.

Untuk Konsultasi dan Pengobatan Langsung Hubungi

KH. Ibnu Suhada (  Abu  Amir ) Telp 085216086856/087716352298