Dialog Kyai Dan Pendeta Tentang Tahun Baru Masehi.
Oleh :
KH. DR. Tb. Abdurrahman Anwar Al Bantany.
(Wakil Ketua Dewan Fatwa DPP Tarbiyah PERTI Dan Ketua Badan Nasab Kesulthanan Banten BNKB)
Pak Kyai: Maaf Pak Pendeta, sebentar lagi 1 January Tahun Baru Masehi akan segera tiba, apa yang dilakukan oleh umat Kristen pada malam tahun baru 1 Januari tersebut?
Pendeta: Kami di malam tahun baru tersebut tidak ada kegiatan yang istimewa, ya seperti biasa malamnya jam 19.00 sampai jam 20.00 mengadakan kebaktian di Gereja masing-masing lalu pulang, Dan paginya jam 07.00 sampai jam 09.00 ke Gereja kembali. Itu saja kegiatan kami.
Pak Kyai: Oh jadi itu saja ya gak ada aktifitas yang istimewa.
Pendeta: Iya itu saja.
Pak Kyai: Apakah dari umat Kristiani tidak ada yang turun ke jalan untuk memeriahkan tahun baru anda?
Pendeta: Tidak ada.
Pak Kyai: Kenapa mereka tidak turun ke jalan memeriahkan tahun barunya?
Pendeta: Lah buat apa kami turun kejalan, tanpa kami turun ke jalan juga umat Islam sudah memeriahkan tahun baru kami ko.
Pak Kyai: Maksudnya bagaimana?
Pendeta: Iya kami tidak perlu turun ke jalan karena kami sangat menghaturkan terimakasih kepada umat Islam yang telah memeriahkan dan meramaikan Tahun Baru kami.
Coba Pak Kyai lihat saat tahun baru kami tiba, yang dagang petasan umat Islam, yang beli petasan umat Islam, yang bakar petasan umat Islam untuk merayakan Tahun Baru kami.
Yang dagang terompet umat Islam, yang beli terompet umat Islam dan yang meniup terompet umat Islam demi memeriahkan tahun baru kami.
Yang dagang kembang api umat Islam, yang beli kembang api umat Islam dan yang membakar kembang api umat Islam untuk memeriahkan tahun baru kami.
Umat Islam berbondong-bondong ke ancol, ke TMII, ke puncak dan tempat tempat hiburan, jalan-jalan tumpah ruah penuh dan macet dalam rangka memeriahkan tahun baru kami.
Jadi buat apa kami turun ke jalan memeriahkan tahun baru kami, tanpa kami turun kejalan umat Islam sudah turun ke jalan memeriahkan tahun baru kami. Terimakasih Pak Kyai sampaikan kepada umat Islam yang telah turut serta memeriahkan tahun baru kami.
Pak Kyai: Oooh gitu ya, iya nanti kami sampaikan ke umat Islam bahwa orang-orang kristen sangat berterimaksih kepada umat Islam yang telah meramaikan Tahun Baru Masehi 1 Januari.
Coba kita renungkan dialog antara Kyai dan Pendeta tersebut, apakah kita umat Islam dari tahun ke tahun akan terus terusan meramaikan dan memeriahkan Tahun Baru Masehi tersebut padahal orang kristen tidak ada yang turun ke jalan.
[09:25, 12/25/2017] +62 852-1063-4118:
Oleh :
KH. DR. Tb. Abdurrahman Anwar Al Bantany.
(Wakil Ketua Dewan Fatwa DPP Tarbiyah PERTI Dan Ketua Badan Nasab Kesulthanan Banten BNKB)
Pak Kyai: Maaf Pak Pendeta, sebentar lagi 1 January Tahun Baru Masehi akan segera tiba, apa yang dilakukan oleh umat Kristen pada malam tahun baru 1 Januari tersebut?
Pendeta: Kami di malam tahun baru tersebut tidak ada kegiatan yang istimewa, ya seperti biasa malamnya jam 19.00 sampai jam 20.00 mengadakan kebaktian di Gereja masing-masing lalu pulang, Dan paginya jam 07.00 sampai jam 09.00 ke Gereja kembali. Itu saja kegiatan kami.
Pak Kyai: Oh jadi itu saja ya gak ada aktifitas yang istimewa.
Pendeta: Iya itu saja.
Pak Kyai: Apakah dari umat Kristiani tidak ada yang turun ke jalan untuk memeriahkan tahun baru anda?
Pendeta: Tidak ada.
Pak Kyai: Kenapa mereka tidak turun ke jalan memeriahkan tahun barunya?
Pendeta: Lah buat apa kami turun kejalan, tanpa kami turun ke jalan juga umat Islam sudah memeriahkan tahun baru kami ko.
Pak Kyai: Maksudnya bagaimana?
Pendeta: Iya kami tidak perlu turun ke jalan karena kami sangat menghaturkan terimakasih kepada umat Islam yang telah memeriahkan dan meramaikan Tahun Baru kami.
Coba Pak Kyai lihat saat tahun baru kami tiba, yang dagang petasan umat Islam, yang beli petasan umat Islam, yang bakar petasan umat Islam untuk merayakan Tahun Baru kami.
Yang dagang terompet umat Islam, yang beli terompet umat Islam dan yang meniup terompet umat Islam demi memeriahkan tahun baru kami.
Yang dagang kembang api umat Islam, yang beli kembang api umat Islam dan yang membakar kembang api umat Islam untuk memeriahkan tahun baru kami.
Umat Islam berbondong-bondong ke ancol, ke TMII, ke puncak dan tempat tempat hiburan, jalan-jalan tumpah ruah penuh dan macet dalam rangka memeriahkan tahun baru kami.
Jadi buat apa kami turun ke jalan memeriahkan tahun baru kami, tanpa kami turun kejalan umat Islam sudah turun ke jalan memeriahkan tahun baru kami. Terimakasih Pak Kyai sampaikan kepada umat Islam yang telah turut serta memeriahkan tahun baru kami.
Pak Kyai: Oooh gitu ya, iya nanti kami sampaikan ke umat Islam bahwa orang-orang kristen sangat berterimaksih kepada umat Islam yang telah meramaikan Tahun Baru Masehi 1 Januari.
Coba kita renungkan dialog antara Kyai dan Pendeta tersebut, apakah kita umat Islam dari tahun ke tahun akan terus terusan meramaikan dan memeriahkan Tahun Baru Masehi tersebut padahal orang kristen tidak ada yang turun ke jalan.
[09:25, 12/25/2017] +62 852-1063-4118: