Setidaknya ada tiga cara yang masif dilakukan, baik oleh HTI dan komponen umat lainnya untuk mencegah terpilihnya pemimpin kafir.
Pertama, perlunya menyadarkan umat Islam sendiri agar tidak memilih calon pemimpin yang kafir. Biar mereka (pemimpin kafir) dicalonkan, biar mereka dikampanyekan, dan mau didukung oleh korporasi/pengusaha, atau mafia besar sekalipun, kalau umat Islam sadar maka umat Islam tidak akan tertipu dengan tipuan mereka. Umat tidak akan nyoblos pemimpin kafir.
HTI, selama 4 bln ke belakang sudah mencetak jutaan eksemplar buletin al islam yg di sebar setiap jumat di pelosok masjid di ibukota, mencetak 60rb tabloid dan mencetak 30rb buletin yg tujuannya satu yakni untuk penyadaran kepada umat agar menolak pemimpin kufur.
Di tambah lagi dgn khutbah jumat, tabligh akbar dan kajian2 baik di kantor2, masjid/musholla dan sosial media dgn tema yg sama. Sekali lg, itu sdh dilakukan 4 bln ygll.
Umat islam hanya dan hanya jika menolak pemimpin kafir ktk umat paham betul bahwa memilih pemimpin kafir adl haram hukumnya.
Umat islam di jakarta hampir 80% jumlahnya. Jika semua sepakat menolak pemimpin kafir krn tumbuh dr kesadaran dan pemahaman maka walau dicalonkan, walau dikampanyekan diberbagai media, walau di dukung korporasi/pengusaha sekalipun mk umat islam jakarta tetap tidak tertipu. Tetap teguh dlm pendirian. Tdk tergoda bahkan tidak akan menggadaikan pemahamannya ttg keharaman pemimpin kafir dgn uang receh 300rb atau sebungkus indomie. Tetap menolak pemimpin kafir.
Jadi, jk langkah pertama ini dilakukan scr masif dan bersama-sama dilakukan oleh seluruh ormas, juga oleh partai-partai politik islam/pemimpinnya islam dan semua tokoh islam maka yakinlah pemimpin kafir tidak akan terpilih. Karena semua bergerak memahamkan umat. Di titik ini, HTI sdh melakukannya 4 bln ygll.
Percetakan Aulia Adv |
Kita paham bersama bahwa ketua umum Golkar, Hanura, PKS, PPP, PKB dan Nasdem, mereka Muslim. Kita harus ingatkan mereka, kalau Muslim jangan memilih pemimpin kafir untuk berkuasa.
Jika mereka masih ngotot mencalonkan pemimpin kafir mk mereka lah sejatinya yg mjd sumber masalahnya. Sederhana saja, jika mereka yg nota bene islam, kenapa mencalonkan pemimpin kafir? Jk mereka tidak mencalonkan pemimpin kafir maka *selesailah permaslahan yang selama ini kita perdepatkan. Tidak akan muncul calon pemimpin kafir.
HTI dari kemarin sudah menasehati para pemimpin kafir. HTI akan terus mendatangi mereka. Mengingatkan mereka hingga waktu terakhir pencalonan.
Saat ini terjadi perbedaan yang nyata antara ormas dgn parpol. Hampir semua pimpinan ormas islam sepakat menolak pemimpin kafir, namun justru sebaliknya terjadi pd pimpinan parpol. Mereka malah melakukan deal-deal traksaksional untuk kepentingan pribadi dan partainya semata. Untuk bagi-bagi jabatan semata. Kepentingan umat islam disisihkan.
Jadi, sekali lagi, monggo yg punya akses untuk menasehati para pemimpin parpol, mari kita nasehati mereka bersama. Krn mereka lah sumber masalahnya, mencalonkan pemimpin kafir.
Juga, kalau mereka partai-partai itu masih ngotot maka umat Islam akan melihat dan kapok memilih, karena mereka telah menipu dan mengkhianati dengan menggunakan suara-suara umat Islam, justru malah untuk menaikkan pemimpin kafir.
Ketiga, dan ini merupakan faktor utama mengapa orang kafir bisa terpilih menjadi kepala negara atau pun gubernur. Orang kafir bisa berkuasa karena sistem yang diterapkan memang membolehkan mereka berkuasa.
Dwitama Spanduk |
Tiga di atas, inshaAllah yang telah lama dan akan terus dilakukan.