Dusta Nusron
والله أعلم بمراده
Yang paling tahu tafsirnya Hanya Allah, kata Nusron. Lalu ia berdalih katanya para Kyai dalam menafsiri al qur’an selalu ucapkan wallahu a’lamu bimurodihi (Allah maha tahu maksudnya. Ketauhilah Ia sedang menipu anda. Sebab di dunia sorogan santri kitab kuning, kalimat itu biasa dipakai untuk menafsirkan harful moqotho’ah ;Alif Lam Mim, Ha mim dsb. Dimana lafadz tsb posisinya memang menurut sebagian mufassir mutasyabihat.
Yang umum dipakai adalah kalimat wallahu a’lam bi as showab . Kata asshowab dipakai untuk persoalan cabang ranahnya ijttihadiyyah. Jika benar (shawab) pahalnya 2 jika salah (khatha’) pahalanya 1. Tujuannya sebagai bentuk tawadluk para ulama dalam mengemban amanah ilmu. Namun tak berarti bahwa pemahaman tafsir itu jadi relatif secara muthlaq. Relatifisme ditawarkan oleh hermeunitika barat ketika mensikapi kekacauan teks bible.
![]() |
Aulia Advertising |
Pada dimensi yang qoth’iy dipakai lafadz haq dan bathil. Karenanya penolakan pemimpin kafir melalui al maidah ayat 51 bersifat jazm (bulat). Jika nusron menyebut banyak interpretasi, maka ia sedang berdusta. Kitab-kitab tafsir mu’tabar: al jalaian, al qurtuby, ibu katsir dsb semua jelas dan tak ada ikhtilaf.