4 Golongan yang menolak Syariat Islam diterapkan.
Tentu, mereka yang menolak Syariat Islam diterapkan karena mereka memiliki sebuah alasan.
Bahkan ketika mereka hanya diam atau menjawab tidak tahu, dan mereka tidak tahu kenapa mereka juga menolak, pada hakikatnya ketidaktahuan mereka itulah yang menjadi alasannya.
1. Golongan pertama
- Mereka adalah musuh-musuh Islam bekerjasama dengan Syaithan untuk selalu menghalang-halangi penerapan Syariat Islam.
“Dan janganlah kamu sekali-kali dipalingkan oleh setan; sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu.” (QS az-Zukhruf:62)
- Merekalah orang-orang kafir yang selalu mencoba untuk memadamkan cahaya Islam.
“Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahayanya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai.” (QS. At Taubah 32).
- Sedangkan antek mereka adalah orang-orang munafik
“Dan apabila kamu memandang mereka, fisik mereka menjadikan kamu kagum. Dan, jika mereka berkata, kamu (akan tertarik) mendengarkan perkataan mereka. Mereka adalah seakan-akan kayu yang tersandar. Mereka mengira tiap-tiap teriakan yang keras ditujukan kepada mereka. Mereka itulah musuh (yang sebenarnya), waspadalah terhadap mereka; semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka sampai dipalingkan (dari kebenaran)?” (QS al-Munafiquun [63]: 4).
“Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan, apabila mereka berdiri untuk shalat, mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan, tidaklah mereka menyebut Allah, kecuali sedikit sekali.” (QS an-Nisa’ [4]: 142).
2. Golongan kedua
Mereka mengatakan Syariat Islam cukup di Masjid atau Mushola saja.
Mereka juga mengatakan, Syariat Islam hanya urusan ibadah ruhiyah semata dan tidak mengurus urusan Politik, Ekonomi, Pendidikan, Hukum, Sanksi, Kesehatan, Sosial dan lain sebagainya
Mereka inilah yang digolongkan beriman kepada sebagian Al-Quran dan mengkafirkan sebagiannya karena sejatinya Syariat Islam tidak hanya mengurus urusan ruhiyah.
"Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, dan bermaksud membedakan antara (keimanan kepada) Allah dan rasul-rasul-Nya, dengan mengatakan: "Kami beriman kepada yang sebagian dan kami kafir terhadap sebagian (yang lain)", serta bermaksud (dengan perkataan itu) mengambil jalan (tengah) di antara yang demikian (iman atau kafir), merekalah orang-orang yang kafir sebenar-benarnya. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir itu siksaan yang menghinakan." (QS. an-Nisa: 150-151)
"... Apakah kamu beriman kepada sebagian Al Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebagian yang lain? Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada Hari Kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat." (QS. al-Baqarah: 85)
Bisa jadi, mereka juga termasuk golongan ketiga
3. Golongan ketiga
Mereka adalah golongan yang tidak tahu, mendapat informasi yang salah dan tidak berusaha untuk mencari informasi yang benar.
Mereka inilah yang mudah terombang-ambing tanpa arah yang jelas, mengikuti suara mayoritas tanpa pendirian.
“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).” [QS.al-An'am/6: 116]
Imam Baidhowi rahimahullah berkata: “Yang dimaksud dengan umumnya manusia adalah orang-orang kafir atau orang-orang bodoh tentang agama atau pengikut hawa nafsu.” [Tafsir al-Baidhowi: 2/199]
Syaikh Abdurrohman as-Sa’di rahimahullah berkata: “Ayat ini menjelaskan bahwa kebenaran itu bukan karena banyak pendukungnya, dan kebathilan itu bukan karena orang yang mengerjakannya sedikit. Kenyataannya yang mengikuti kebenaran hanya sedikit, sedangkan yang mengikuti kemungkaran banyak sekali. Kewajiban bagi umat Islam adalah mengetahui yang benar dan bathil, lihatlah jalan yang ditempuh.” [Tafsir al-Karimur Rohman: 1/270]
Syaikh Ibnu Baz rahimahullah berkata: “Orang yang berakal sehat jangan tertipu dengan kebanyakan manusia, karena kebenaran tidak ditentukan karena banyak orang yang berbuat, akan tetapi kebenaran adalah syariat Allah azza wa jalla yang diturunkan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” [Majmu' Fatawa wa Maqolat Ibnu Baz: 1/231]
4. Golongan keempat
Mereka adalah orang-orang bayaran yang mau mengerjakan sesuai dengan apa yang dibayarkan kepadanya. Baik tindakan yang dibayar itu bertentangan dengan Islam atau tidak, mereka tidak peduli.
Mereka adalah para pecinta dunia, walau sudah mengetahui yang dilakukan adalah salah, namun demi uang ia menjual iman dan agamanya
“Mereka menukarkan ayat-ayat Allah dengan harga yang sedikit, lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Sesungguhnya amat buruklah apa yang mereka kerjakan.” (QS at-Taubah [9]: 9).
“Berimanlah kalian kepada apa yang telah Aku turunkan (al-Quran) yang membenarkan apa yang ada pada kalian (Taurat). Janganlah kalian menjadi orang yang pertama kafir kepadanya dan janganlah kalian menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang rendah. Hanya kepada Akulah kalian harus bertakwa.” (QS al-Baqarah [2]: 41).
.
.
.
.
Jika Anda menolak Syariat Islam, Anda ada di golongan mana?
Ingatlah, SIKSA ALLAH SANGAT PEDIH !!!
Tentu, mereka yang menolak Syariat Islam diterapkan karena mereka memiliki sebuah alasan.
Bahkan ketika mereka hanya diam atau menjawab tidak tahu, dan mereka tidak tahu kenapa mereka juga menolak, pada hakikatnya ketidaktahuan mereka itulah yang menjadi alasannya.
1. Golongan pertama
- Mereka adalah musuh-musuh Islam bekerjasama dengan Syaithan untuk selalu menghalang-halangi penerapan Syariat Islam.
“Dan janganlah kamu sekali-kali dipalingkan oleh setan; sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu.” (QS az-Zukhruf:62)
- Merekalah orang-orang kafir yang selalu mencoba untuk memadamkan cahaya Islam.
“Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahayanya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai.” (QS. At Taubah 32).
- Sedangkan antek mereka adalah orang-orang munafik
“Dan apabila kamu memandang mereka, fisik mereka menjadikan kamu kagum. Dan, jika mereka berkata, kamu (akan tertarik) mendengarkan perkataan mereka. Mereka adalah seakan-akan kayu yang tersandar. Mereka mengira tiap-tiap teriakan yang keras ditujukan kepada mereka. Mereka itulah musuh (yang sebenarnya), waspadalah terhadap mereka; semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka sampai dipalingkan (dari kebenaran)?” (QS al-Munafiquun [63]: 4).
“Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan, apabila mereka berdiri untuk shalat, mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan, tidaklah mereka menyebut Allah, kecuali sedikit sekali.” (QS an-Nisa’ [4]: 142).
2. Golongan kedua
Mereka mengatakan Syariat Islam cukup di Masjid atau Mushola saja.
Mereka juga mengatakan, Syariat Islam hanya urusan ibadah ruhiyah semata dan tidak mengurus urusan Politik, Ekonomi, Pendidikan, Hukum, Sanksi, Kesehatan, Sosial dan lain sebagainya
Mereka inilah yang digolongkan beriman kepada sebagian Al-Quran dan mengkafirkan sebagiannya karena sejatinya Syariat Islam tidak hanya mengurus urusan ruhiyah.
"Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, dan bermaksud membedakan antara (keimanan kepada) Allah dan rasul-rasul-Nya, dengan mengatakan: "Kami beriman kepada yang sebagian dan kami kafir terhadap sebagian (yang lain)", serta bermaksud (dengan perkataan itu) mengambil jalan (tengah) di antara yang demikian (iman atau kafir), merekalah orang-orang yang kafir sebenar-benarnya. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir itu siksaan yang menghinakan." (QS. an-Nisa: 150-151)
"... Apakah kamu beriman kepada sebagian Al Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebagian yang lain? Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada Hari Kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat." (QS. al-Baqarah: 85)
Bisa jadi, mereka juga termasuk golongan ketiga
3. Golongan ketiga
Mereka adalah golongan yang tidak tahu, mendapat informasi yang salah dan tidak berusaha untuk mencari informasi yang benar.
Mereka inilah yang mudah terombang-ambing tanpa arah yang jelas, mengikuti suara mayoritas tanpa pendirian.
“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).” [QS.al-An'am/6: 116]
Imam Baidhowi rahimahullah berkata: “Yang dimaksud dengan umumnya manusia adalah orang-orang kafir atau orang-orang bodoh tentang agama atau pengikut hawa nafsu.” [Tafsir al-Baidhowi: 2/199]
Syaikh Abdurrohman as-Sa’di rahimahullah berkata: “Ayat ini menjelaskan bahwa kebenaran itu bukan karena banyak pendukungnya, dan kebathilan itu bukan karena orang yang mengerjakannya sedikit. Kenyataannya yang mengikuti kebenaran hanya sedikit, sedangkan yang mengikuti kemungkaran banyak sekali. Kewajiban bagi umat Islam adalah mengetahui yang benar dan bathil, lihatlah jalan yang ditempuh.” [Tafsir al-Karimur Rohman: 1/270]
Syaikh Ibnu Baz rahimahullah berkata: “Orang yang berakal sehat jangan tertipu dengan kebanyakan manusia, karena kebenaran tidak ditentukan karena banyak orang yang berbuat, akan tetapi kebenaran adalah syariat Allah azza wa jalla yang diturunkan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” [Majmu' Fatawa wa Maqolat Ibnu Baz: 1/231]
4. Golongan keempat
Mereka adalah orang-orang bayaran yang mau mengerjakan sesuai dengan apa yang dibayarkan kepadanya. Baik tindakan yang dibayar itu bertentangan dengan Islam atau tidak, mereka tidak peduli.
Mereka adalah para pecinta dunia, walau sudah mengetahui yang dilakukan adalah salah, namun demi uang ia menjual iman dan agamanya
“Mereka menukarkan ayat-ayat Allah dengan harga yang sedikit, lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Sesungguhnya amat buruklah apa yang mereka kerjakan.” (QS at-Taubah [9]: 9).
“Berimanlah kalian kepada apa yang telah Aku turunkan (al-Quran) yang membenarkan apa yang ada pada kalian (Taurat). Janganlah kalian menjadi orang yang pertama kafir kepadanya dan janganlah kalian menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang rendah. Hanya kepada Akulah kalian harus bertakwa.” (QS al-Baqarah [2]: 41).
.
.
.
.
Jika Anda menolak Syariat Islam, Anda ada di golongan mana?
Ingatlah, SIKSA ALLAH SANGAT PEDIH !!!