semoga dapat di mengerti dan ambil manfaatnya.
" LEGITIMASI DAN SIHIR SESAT PARA PENGAGUM DEMOKRASI....
By : adi ibn hisyam
Assalamualaikum...
Apakabar Hater Khilafah!?
Sekali lagi Maaf, kalau saya mengganggu Hak Status Quo anda
dalam berdemokrasi. Ini sudah kebiasaan saya dan pilihan hidup saya.
Bahwa Saya memang tidak bisa membiarkan cara berfikir anda itu
menyesatkan manusia yang tidak berdosa.
Tidak ada yang memaksa saya selain murni atas keinginan
saya sendiri. Kenapa saya mau menjadi penentang system kuffur demokrasi?
Karena nikmatnya luar biasa. Anda boleh munafik. Tapi saya tidak.
Saya tahu anda mulai kebakaran jenggot. Karena memang otak anda di penuhi " DENDAM & KEBENCIAN.
Maaf. Maksud saya, selain dendan dan benci merasuk tubuh
anda, anda juga punya kelaianan, Karena cara berpikir anda juga "
MENYESATKAN "
Saya ingin katakan, mungkin ini bukan anda, mungkin saja
oknum-oknum tertentu yang sedang Khilaf dan Futur dari kebenaran
Risalah..
Boleh saya menyebut nama anda? Sebut saja " Iqbal Kholidi "
ia menulis di sebuah portal KOMPASIANA, dan di Upload oleh Situs
PIYUNGAN ONLINE yang katanya situs PORTAL KEBENERAN. Katanya..
Saudara " Ikbal Kholidi " menulis tesis tanpa disertai
fakta empiris, data sirah, ataupun dalil-dalil yang falid menjustice
dalam sebuah judul tulisannya " GAGASAN KHILAF KHILAFAH "
Saya kutip sebagian tulisan-tulisan yang menurut saya menyimpang itu..
IKBAL KHOLIDI, Ia menulis:
PERTAMA..
"Sungguh konyol ada yg berusaha menghidupkan Kembali
“sistem” pemerintahan yg telah terbukti gagal itu. Mereka ngotot bahwa
Khilafah adalah satu-satunya sistem atau bentuk pemerintahan yg Islami.
Selainnya itu Kufur..."
KEDUA..
Mereka terbius oleh doktrin “Islam adalah agama sekaligus negara”.
KETIGA...
Sejatinya Khilafah adalah produk ijtihad politik yang
terjadi di masa lalu, masa ‘Khulafaur Rasyidin’ ; Sayyidina Abu Bakar,
Umar bin Khattab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib, (plus Imam
Hasan bin Ali bin Abi Thalib yg menjabat singkat). Dan dunia Islam juga
tahu bahwa para Khalifah itu pun akhirnya terbunuh secara mengenaskan,
Umar bin Khattab ditikam, Utsman bin Affan disembelih, Ali bin Abi
Thalib dibacok, sedangkan Imam Hasan (sekalipun sudah tidak menjabat
Khalifah) beliau meninggal karena diracun.
EMPAT..
Tidak ada jaminan bahwa Khilafah adalah sistem yg ideal yg menjamin rasa aman bagi Khalifah dan ketentraman bagi masyarakatnya.
LIMA...
Dan yang perlu digaris bawahi adalah periode Islam pada
masa Khalifah dan masa kini sudah jauh berbeda, umat Islam tidak hanya
berada di madinah atau timur tengah, tapi sudah tersebar di berbagai
belahan bumi, bukan ribuan umat tapi 1 milyar lebih dengan aneka ragam
karakter dan kebutuhan politik.
Sungguh tidak relevan bila saat ini ada yang memaksakan
gagasan Khilafah, kecuali itu orang-orang yg Khilaf, dan tugas kita
menyadarkannya atau setidaknya tidak ikut terbius dan Khilaf.
Kesimpulan dari Pemikiran Sesat ini saya merumusnya sbb..
√ Islam tidak menentukan bentuk pemerintahan tertentu.
√ Terbius oleh dokrin islam adalah agama sekaligus negara.
√ Khilafah tidak cocok diterapkan di zaman modern.
√ Khilafah hanya ijtihad. Khilafah bukan agenda prioritas umat Islam.
√ Khilafah adalah janji Allah, jadi tidak perlu diperjuangkan.
√ Yang mendirikan Khilafah adalah manusia yang khilaf atau Kesalahan, rapuh dan gagal..
Baiklah, tanpa basa-basi lagi, saya coba preteli satu-satu pendapat sesat tersebut..
PERTAMA...
Islam tidak menentukan pemerintahan tertentu?
Legitimasi ini lemah dan tidak berhujah. Bagaimana mungkin
anda mengatakan islam tidak menentukan system pemerintahan tertentu,
sementara sahabat nabi sepakat ber ijma system pemerintahan islam adalah
khilafah. Ini adalah pendapat Ulama-Ulama Madzhab dan ahli tafsir.
Yang membedakan system khilafah dengan system demokrasi, republik, kerajaan, sosialis ataupun federasi adalah konsep " BAIAT"
Baiat sendiri hanya diberikan kepada khalifah (Imam), tidak kepada yang lain.
Rasulullah saw bersabda:
" Siapa saja yang mati, sementara tidak ada baiat di pundaknya, maka ia mati seperti kematian jahiliah..." (HR. muslim)
Adakah system selain islam menggunakan konsep baiat? Dan
baiat itu hanya legal di berikan pada khalifah, imamah, amirul mukmin.
Bukan pada presiden, raja, kaisar ataupun apalah... Apalah..
Imam Asy-Syaukani mengatakan:
Saat para Sahabat menjadikan Abu Bakar sebagai khalifah,
mereka menyerahkan Kekhilafahan kepada Abu Bakar berdasarkan ijmak
(konsensus) mereka yang hadir.
(Asy-Syaukani, Irsyad al-Fuhul ila Tahqiq al-Haq min ‘Ilmi al-Ushul, I/418)
Sahabat nabi, ber ijma tidak lepas dari apa yang di contohkanNya.
Salamah ra. berkata, aku telah membaia’at Rasullullah
kemudian menepi ke sebuah pohon. Ketika orang mulai berkurang,
Rasullullah berkata, ”Hai putra al-Akwa, tidakkah engkau membai’at? ”
Aku menjawab, “Aku telah berbaiat”. Kemudian aku membaiatnya sekali
lagi. Salaam ditanya “saat itu kalian berbaiat untuk apa?” ia menjawab,
“untuk mati”
Dari sini saya menyimpulkan bahwa islam menentukan system
tertentu dalam negara. Yaitu Khalifah penerus kepemimpinan Rasulullah.
Tanpa bai’at, seseorang tidak bisa menjadi kepala negara.
KEDUA..
Terbius doktrin bahwa agama sekaligus negara?
Ya. Saya katakan islam adalah agama dan sekaligus negara,
dan itu di buktikan adanya Rasulullah saw sebagai nabi sekaligus
pemimpin negara. Anda kira kepemimpinan Rasulullah dan kepemimpinan
khulafaur rasyidin itu RT atau RW? Semenjak kapan RT bisa menyerukan
jihad, aktivitas politik dan diplomasi ke negara-negara kafir dalam
rangka berdakwah..?
Jika anda tidak mengakui agama dan negara, lalu apa yang
anda perjuangkan selama ini. Menjadi partai islam untuk memenangkan
kekuasaan anda? Oo.. Saya berharap, pemilu 2019 anda ngak usah bawa-bawa
islam dalam kampanye anda, jangan sok janji-janji dakwah di
pemerintahan. Toh anda menolak agama dalam negara. Iya tho...!?
Anda mulai lucu rupanya. Jika saya di beri sebuah pilihan,
mana yang saya pilih? Pendapat Anda yang ngawur itu atau pendapat ulama?
Saya akan memilih pendapat Ulama di bawah ini.
Imam Al-Ghazali Hujatul Islam, Berkata:
“AGAMA dan kekuasaan adalah dua saudara kembar, agama
adalah fondasi (asas) dan kekuasaan adalah penjaganya, segala sesuatu
yang tidak berfondasi niscaya akan roboh dan segala sesuatu yang yang
tidak berpenjaga niscaya akan hilang lenyap,”
Nah, loh... Apa pendapatmu..!?
KETIGA
Khilafah ngak cocok diterapkan di negara moderen..!?
Haloo.. Em.. Je... Ngak sekalian anda katakan Al-Quran dan
Sunnah Ngak cocok di jaman ini!? Kok main cocok-cocokkan? Yang ngak
cocok itu demokrasi yang menolak Kedaulatan Tuhan..
Anda.. Ya. Anda... Murtad saja ya. Islam yang membuming 1400 tahun itu ngak cocok di negara moderen saat ini.
Kau tau, Empat imam madzhab mewajibkan khilafah. Lha..! Anda siapa? Imam bukan? Mujtahid bukan? Ahli hadist bukan?
Saya kutip pendapat Al-Allamah Imam An-Nawawi, dari kalangan ulama mazhab Syafii, mengatakan:
“Para imam mazhab telah bersepakat, bahwa kaum muslim wajib mengangkat seorang khalifah.”
(Imam an-Nawawi, Syarh Shahih muslim, XII/205).
Anda, mengikuti sholat pakenya empat imam madzhab, ketika
empat imam madzhab mrwajibkan khilafah. Anda bilang khilafah ngak sesuai
dengan zaman moderen. Begitu!?
Biklah.. Anda ngak usah sholat.. Sebab itu semua hanyalah
hasil empat imam mafzhab yang kuno dan kolot. Pendapat anda ini persis
apa yang di katakan orang kafir sekuler..
Dalam bukunya The Law of War and Peace, Hugo Grotius yang
didukung oleh Nicolo Machiavelli dengan konsep Negara sekulernya,
mengatakan:
" Agama dalam suatu negara adalah sebuah kenistaan belaka,
karna agama hanya akan menjadikan kekacauan dalam bernegara antar umat
manusia, tidak ada moral agama dibalik sebuah kemajuan suatu negara,
negara maju hanyalah berkat tangan manusia sendiri.."
Persis kan perkataan anda dengan orang kafir tersebut..!? Ah! Ternyata anda membebek perkataan orang kafir rupanya...
KE EMPAT
Khilafah hanya hasil ijtihad? Khilafah bukan prioritas umat islam?
Anda ini bagaimana? Anda sholat adalah hasil ijtihad ulama
madzhab, anda ber zakat juga hasil ijtihad. Lha anda, menolak khilafah
dan menjilat demokrasi hasil ijtihadnya siapa?
Ulama ber ijtihad berdasarka Sumber Hukum Al Quran, Sunnah, Ijma dan Qiyas.
Dari sini saja anda tidak bisa membedakan IJTIHAD DAN IJMAK SAHABAT.
Mestinya anda Harus membedakan antara ijtihad Sahabat dan Ijmak Sahabat.
Ijmak Sahabat adalah kesepakatan para Sahabat terhadap
hukum perbuatan tertentu, baik dalam bentuk tindakan maupun ucapan,
bahwa hukum tersebut merupakan hukum syariah. Hukum tersebut mereka
sepakati karena mereka sama-sama melihat atau mendengarnya dari Nabi
saw.
Dan ini adalah Ijmak seluruh sahabat nabi saw. Rasulullah bersabda:
" Siapa saja yang mati, sementara di atas pundaknya tidak
ada baiat kepada seorang khalifah, maka dia mati dalam keadaan mati
Jahiliah.." ( Muslim, Shahih Muslim, no. 3441)
Dan penjelasan hadist ini adalah mutlak prioritas di
perjuangkan oleh ummat islam untuk mewujudkan tegaknya khilafah. Sebab,
jika tidak " Matinya dalam keadaan mati jahiyah.."
Sementara Ijtihad sahabat, bisa di tolak sahabat yang lain,
misalkan ijtihadnya Abu bakar ra dan ijtihadnya umar berbeda menentukan
Talaq. Walau mereka berbeda. Toh hukum yang di ijtihadkan Abu bakar ra
tidak sesat. Mengapa? Karna itu ijtihadnya adalah isjtihad syar' i..
Lha. Demokrasi? Ijtihadnya siapa? Ijtihadnya Orang kafir
kan? Ijtihadnya plato dan aristoteles kan? Namun mengapa anda mau
mengamalkannya. Padahal ijtihadnya tidak berdasarkan 4 sumber hukum
Al-Quran, Sunnah, Ijma dan Qiyas. Mengapa?
KE LIMA
Anda mengatakan, Khilafah janji Allah, jadi ngak perlu di perjuangkan..?
Ini saya sebut ambigu dan gagal paham. Sudah tau khilafah
janji Allah, kok ngotot khilafah itu perjuangan yang salah yang anda
sebut " KHILAF..!? "
Saya kasih tau ya, Rezqi itu pasti dan itu janji Allah,
Jodoh itu pasti dan itu juga janji Allah. Lalu Apakah Allah menyuruhmu
tidur-tiduran, nongkrong dirumah saja? Trus anda berdoa meminta uang
sekarung, trus Allah memberikan uang sekarung pada anda gitu..!?
Jika rezqi itu pasti, jodoh itu pasti. Dan anda
mengusahakannya untuk mendapatkan itu semua. Lalu apa alasan anda
menolak dan tidak mengusahakan janji Allah dan Rasulnya tegaknya
Khilafah? Kesimpulan saya, anda tidak paham sama sekali konsep "
SEBAB-AKUBAT " rupanya.
Imam Hasan Al Bana pendiri Ikhwan Muslimin berkata:
" Al-Ikhwan meyakini Khilafah merupakan simbol kesatuan
umat islam, perwujudan sangat erat dengan umat islam, KHILAFAH ADALAH
SYIAR ISLAM YANG WAJIB BAGI KAUM MUSLIMIN, memikirkan dan menaruh
perhatian terhadapnya.
( kitab: Majmu' Atur rasail )
KE ENAM
Anda juga bilang, yang memperjuangkan khilafah adalah orang yang khilaf, lemah, rapuh dan Gagal..?
Saya katakan, menganggap demokrasi yang terbaik " Dugaan
semata " itu, lemah dan rapuh. System ini tidak punya hujah dan
landasan aqidah yang jelas, dan tentunya menyesatkan.
Saya katakan, system demokrasi itu cacat, rapuh akut semenjak ia di lahirkan, dan gagal sepenjang sejarah peradaban dunia.
Anda bilang khilafah adalah prodak gagal!? Dan tidak menjamin kesejahteraan?
Oh please...!!
Sejarah mencatat khilafah tegak selama 1300 tahun sepanjang abad. Ini anda katakan gagal?
Lalu bagaimana dengan demokrasi belum mencapai satu abad
sudah sukses memulangkan jutaan nyawa orang islam di kehadirat Allah
swt? Sukses membuat negara-negara muslim di exploitasi SDA, Sukses
membuat masyarakat dunia miskin dan melarat dan pastinya sukses membuat
partai anda korupsi.
Mari kita belajar sejarah.....
Sejarahwan Philip K. Hitti. Berkata :
" Dalam sejarah penerapan syariah Islam di Spanyol, kaum
muslim, Nasrani dan Yahudi hidup berdampingan, bahkan sampai dikenal "
Spain in three Religion with Chalipate.." Spanyol di bawah naungan
Khilafah Islam hidup aman, damai dan sejahtera.." Hal ini juga diakui
secara jujur oleh banyak intelektual Barat.
Hal senada juga disampaikan Carleton, Ceo Hewwlett Packard, Dia mengatakan:
“Bahwa Peradaban Islam merupakan peradaban terbesar di
dunia. Peradaban Islam sanggup menciptakan negara adidaya dunia
(superstate) terbentang dari satu samudera ke samudera yang lain dari
iklim utara hingga tropis dengan ratusan juta orang di dalamnya, dengan
perbedaan kepercayaan dan suku.”
Sebagai contoh, dalam akad dzimmah yang ditulis oleh Khalid
bin Walid untuk menduduki Hirah di Irak yang beragama Nasrani,
disebutkan:
“Saya tetapkan bagi mereka, orang yang lanjut usia yang
sudah tidak mampu bekerja atau ditimpa suatu penyakit, atau tadinya
kaya, kemudian jatuh miskin, sehingga teman-temannya dan para penganut
agamanya memberi sedekah, maka saya membebaskannya dari kewajiban
membayar jizyah. Untuk selanjutnya dia beserta keluarga yang menjadi
tanggungannya menjadi tanggungan Baitul Mal kaum muslim.” Peristiwa ini
terjadi pada masa pemerintahan khalifah Abu Bakar ash-Shiddiq r.a.
Umar bin Khatab r.a. juga pernah menjumpai seorang Yahudi
tua yang sedang mengemis. Ketika ia ditanya, ternyata usia tua dan
kebutuhan telah mendesaknya untuk berbuat demikian. Umar ra. segera
membawa di kepada Bendahara Baitul Mal dan memerintahkan agar ditetapkan
bagi orang itu, dan orang-orang seperti dia, sejumlah uang dari Baitul
Mal yang cukup dan dapat memperbaiki keadaannya. Bahkan dalam hal ini
khalifah Umar ra. berkata:
“Kita telah bertindak tidak adil terhadapnya, menerima
pembayaran jizyah darinya kala dia masih muda, kemudian menelantarkannya
kala dia sudah lanjut usia.”
Sejarah KHILAFAH, kaum muslim dan umat manusia di bawah
naungan Khilafah Islam, yang menunjukkan betapa Islam yang mereka
terapkan ketika itu benar-benar membawa keberkahan dan kesejahteraan
hidup. Bukan hanya bagi umat muslim, tetapi juga bagi umat non-muslim
yang hidup di bawah naungan Islam. Karena itu, umat manusia akan hidup
sejahtera di bawah naungan Khilafah.
Jadi, argumen saudara " IKBAL KHOLIDI " di atas, merupakan
legitimasi mantra sihir, konyol dan Sombong yang pernah saya baca.
Mengapa...? Ya itu tadi, Merasa diri hebat dan sombong ...!!
Sekian...
#AdiRevolter