Pemahaman Tentang Qodlo dan qodar
Salah satu rukun
iman adalah iman kepada qodlo dan qodar, iman berada pada urutan ke enam dari rukun
iman.dasar iman ini adalah ayat al-qur'an sebagai berikut:
Sesuatu
yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan
yang tertentu waktunya. Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami
berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barangsiapa menghendaki pahala akhirat,
Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat itu. Dan Kami akan memberi balasan
kepada orang-orang yang bersyukur.(QS. 3:145)
Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah
datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak
dapat (pula) memajukannya.(qs Al-A'raf:34)
Tiada
suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri
melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhulmahfuz) sebelum Kami
menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (QS
57:22)
Katakanlah (wahai Muhammad): "Tidak sekali-kali akan
menimpa kami sesuatupun melainkan apa yang telah ditetapkan Allah bagi kami.
Dialah Pelindung yang menyelamatkan kami, dan (dengan kepercayaan itu) maka
kepada Allah jualah hendaknya orang-orang yang beriman bertawakkal". (qs
At-taubah:51)
Dan orang-orang yang kafir berkata: "Hari kiamat itu tidak
akan datang kepada Kami". Katakanlah (wahai Muhammad): "Bahkan (tetap
datang). Demi Tuhanku yang mengetahui segala perkara yang ghaib, hari kiamat
itu sesungguhnya akan datang kepada kamu". Tiada tersembunyi dari
pengetahuanNya barang seberat debu yang ada di langit atau di bumi, dan tidak
ada yang lebih kecil dari itu atau yang lebih besar melainkan semuanya tertulis
di dalam Kitab yang terang nyata.(qs As-saba:3)
Dan Dialah yang menidurkan kamu di malam hari dan Dia mengetahui
apa yang kamu kerjakan di siang hari, kemudian Dia membangunkan kamu pada siang
hari untuk disempurnakan umur(mu) yang telah ditentukan, kemudian kepada
Allah-lah kamu kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang dahulu kamu
kerjakan.(QS Al-an'am: 60)
Di mana jua kamu berada, maut akan mendapatkan kamu (bila sampai
ajal), sekalipun kamu berada dalam benteng-benteng yang tinggi lagi kukuh. Dan
kalau mereka beroleh kebaikan (kemewahan hidup), mereka berkata: "Ini
adalah dari sisi Allah", dan kalau pula mereka ditimpa bencana, mereka
berkata:" Ini adalah dari (sesuatu nahas) yang ada padamu".
Katakanlah (wahai Muhammad): "Semuanya itu (kebaikan dan bencana) adalah
(berpunca) dari sisi Allah". Maka apakah yang menyebabkan kaum itu
hampir-hampir tidak memahami perkataan (nasihat dan pengajaran)? (Surah an-Nisa': 78)
ayat di atas benar dari Al-qu'ran, tapi ternyata terdapat
pemahaman yang salah terhadap qodlo dan qodar di masyarakat muslim. orang-orang
menganggap ayat-ayat di atas sebagai dalil untuk memberi kesan bahwa manusia
dipaksa untuk melakukan perbuatan mereka. merka mengklaim mereka dipaksa karena
iradah Alloh. dikesankan pula bahwa Alloh menciptakan manusia beserta
perbuatannya sehingga manusia tidak bebeas sama sekali dan telah dipaksa secara
total. alasan mereka
”Padahal Allahlah yang menciptakanmu dan apa yang kamu perbuat.”(Ash-Shaffat: 96)
Pemahaman bahwa manusia
terpaksa ini salah karena membuat orang Islam menjadi pasrah pada keadaan.
mereka menjadi merasa dipaksa
dalam beribadah. mereka takut jangan-jangan nanti mereka ditakdirkan untuk
sekarang Islam tapi mati kafir atau ditentukan di neraka. ini yang salah. Sebenarnya
misalnya masalah ilmu Allah, sebenarnya ilmu Allah tidak memaksa manusia untuk
melakukan suatu perbuatan. Sebab Allah sudah mengetahui sebelumnya bahwa
manusia akan melakukan perbuatan itu. Dilakukannya perbuatan tersebut bukan
dari dorongan ilmu Allah, ilmu Allah bersifat Azali, dan Allah sudah mengetahui
bahwa ia akan melakukan perbuatan tersebut. Mengenai adanya tulisan di lauhul
mahfudz, tidak lain adalah perlambang betapa luasnya ilmu Allah yang meliputi
segala sesuatu. Demikian dengan iradah Allah, tidak memaksa manusia untuk
melakukan suatu perbuatan. Yang dimaksud
iradah Allah adalah tidak akan terjadi sesuatu apapun dimalakut (alam
kekuasan)-Nya kecuali atas kehendak-Nya”.dan kata lain, tidak ada sesuatu di
alam ciptaan-Nya yang kejadiannya berlawanan dengan kehendak-Nya.jadi apabila
kita melakukan perbuatan tanpa dicegah Allah, tanpa dipaksa, dan ia dibiarkan
melakukan sesukarela, maka pada hakekatnya perbuatan kita itu berdasarkan
iradah Allah, bukan berlawanan dengan kehendak Allah. Perbuatan itu kita
lakukan dengan suka rela berdasarkan pilihannya. Sedangkan iradah Allah tidak
memaksa perbuatan kita itu.
Jika kita cermati perbuatan
kita bahwa kita hidup di dalam dua area. Area pertama yang ,”area yang mampu
dikuasainya,” area ini dimana area yang kita kusai baik semua perbuatan atau
kejadihan yang terjadi karena pilihan kita sendiri. Sedangkan area yang kedua
adalah ,”area yang menguasai kita,” dimana area ini perbuatan atau kejadihan
yang tidak ada campur tangan kita. Area kedua ini dapat dibagi menjadi dua
yaitu pertama kejadian yang ditentukan oleh nizhamul wujud (sunnahtullah), missal
kita dating dan meninggalkan dunia bukan atas kemauan kita, manusia tidak bias terbang
di udara, tidak bias berjalan diatas air hanya dengan tubuhnya, tidak bias menentukan
warna biji matanya, bentuk kepala dan tubuhnya. Akan tetapi semua diciptakan
oleh Allah SWT, tidak dapat menolaknya. kedua
kejadian yang tidak ditentukan oleh nizhamul wujud(sunnatullah) tetapi diluar
kemampuan kita, perbuatan berasal dari manusia atau yang menimpanya, yang sama
sekali tidak mampu menolak, missal orang jatuh dari tembok menimpa orang hingga
meninggal, atau menembak burung tetapi tidak segaja kena orang hingga mati,
atau kecelakaan pesawat, kereta api atau kecelakaan mobil yang tiba rusak
mendadak tidak bisa dihindari sehingga penumpangnya meninggal. Segala kejadian
yang menimpa diarea kedua ini adalah qodla (keputusan Allah), sebab Allah yang
memutuskan-Nya.
Baik masalah qodar adalah
baik kejadian yang ada diarea yang menguasai kita dan area yang menguasai kita,
baik benda itu dari unsur alam semesta, manusia, atau alam semesta. Alah SWT
tealh menciptakan khasiat ( sifat dan cirri khas) tetu pada benda-benda. Missal
api sifatnya membakar,sedangnya kayu sifatnya terbakar, pisau sifatnya memotong, demikian seterusnya.
Allah SWT, meciptakanya sifatnya baku sepanjang masa, jika kasiat itu melangar
berarti Allah sudah menarik khasiahtnya. semua itu adalah yang diciptakan Allah
baik yang terdapat pada benda maupun naluri dan kebutuhan jasmani manusia
dinamakan qodar. (ketetapan)
Demikian pemahaman tentang
qodlo dan godar, pemahaman ini semoga dapat mendorong kita untuk melakukan
kebaikan dan menjauhi keburukan, selama kita sadar bahwa allah selalu mengawasi
dan akn minta pertanggung jawaban-Nya. Kita seharusnya menyadari bahwa Allah
telah member kebebasan kepada kita untuk melakukan suatu perbuatan atau
meninggalkannya. Apabila kita tidak pandai mengunakan hak pilih kita, tentu
akan terperosok kedalam jahanam, mendapat siksa yang pedih. oleh karena itu
pemahaman terhadap qodlo dan qodar ini harus diperbaiki.
Wallahu a’lam.